Dari Wiki, Batu
Satam adalah batuan khas Indonesia yang ditemukan di pulau Belitung
Timur, Provinsi Bangka Belitung. Batu ini berwarna hitam dan memiliki
urat-urat yang khas. Batu Satam termasuk kedalam batuan langka.
Bagaimana
batu ini terbentuk? Adakah murni berasal dari bumi seperti jenis batu mulia
lainnya, atau bukan? Masih informasi dari Wiki, ternyata batu ini terbentuk
dari hasil proses alam atas reaksi tabrakan meteor dengan lapisan
bumi yang mengandung timah tinggi jutaan tahun lalu. Serpihan
batu meteor itu tersebar keseluruh pelosok dunia seperti Australia, Cekoslovakia, Arab,
dan termasuk di Indonesia tepatnya di pulau Belitung. Saat jatuh
diatas tanah pulau Belitung, meteor ini bereaksi dengan kandungan timah yang
sangat banyak yang terdapat dipulau Belitung, sehingga membentuk batu hitam
yang kemudian dinamakan Batu Satam. Karena proses inilah Batu Satam hanya
terdapat di Indonesia dan menjadi batuan langka yang diburu para kolektor
batu diseluruh dunia.
Lalau
mengapa dinamakan batu Satam? konon istilah Satam diambil dari bahasa warga
keturunan etnis Tionghoa yang berada di Belitung. Satam berasal dari dua
kata, yaitu Sa dan Tam, dimana: SA berarti pasir dan TAM berarti
empedu. Jadi Satam berarti Empedu Pasir
sedangkan orang Belitung sendiri mengartikan Satam adalah Batu Hitam,
karena karakteristik fisik batu yang berwarna hitam berkilat.
Satam juga
disebut billitonite. Artinya, batu dari Belitung. Nama itu diberikan oleh Ir.
N. Wing Easton, seorang berkebangsaan Belanda, pada tahun 1921. Batu hitam ini
bagian luarnya berlekuk-lekuk dan tidak rata. Seperti dihiasi ukiran-ukiran.
Bagian dalamnya sebaliknya. Rata, halus, dan seperti kaca berwarna hitam.
Batu Satam
dikenal juga dengan batu unik dan langka, bahkan sebagian orang menggolongkan
kedalam batu mulia. Kebanyakan masyarakat Belitung memercayai bahwa Batu Satam
ini memiliki kekuatan supranatural, sebentuk kekuatan misterius sebagai
penangkal kekuatan jahat (penangkal Ilmu Hitam, semisal santet dkk). Ini
terbukti tidak sedikit masyarakat Belitung, saat hendak membangun rumah
tinggal, biasanya, pada keempat sudut fondasi rumah, ditanamkan Batu Satam ini.
Masing-masing sudut berisi sebutir Batu Satam!
Batu Satam ini
merupakan ikon Belitung. Replika batu satam raksasa bisa ditemukan di sebuah
puncak monumen lima pilar yang berada di pusat Kota Tanjungpandan.
Untuk mengetahui
keaslian dan ciri-ciri batu Satam ini Anda bisa melihat video berikut. Diantara
ciri-cirinya adalah batu satam memiliki ukiran atau alur-alur air dan mirip seperti
kaligrafi.