Cincin batu terdiri
dari dua komponen, yaitu batu cincinya dan ikatannya. Sebagian orang
menyebutnya dengan emban , ring, cangkrang dan gagang cincin . Apapun namanya
di tempat anda, batu cincin akan menjadi lebih indah jika diikat dengan bahan
ikatan yang sesuai baik dari segi model maupun warnanya.
Tulisan berikut
menguals tentang jenis bahan apa saja yang biasa digunakan untuk mengikat
cincin.
Emas
Siapa yang tidak
kenal emas. Emas adalah logam mulia dan termasuk salah satu bahan yang mewah
untuk dijadikan ikatan batu cincin.
Karena harganya relatife mahal, sangat jarang pecinta batu cincin mengikat batu
mereka dengan bahan emas.
Kadar kandungan emas
diukur dengan satuan karat. Kadar merupakan tingkat keaslian emas, atau jumlah
kandungan kemurnian emas. Kadar 24 karat dinyatakan sebagai emas murni. Jadi
emas kadar 23 karat berarti tingkat kemurniannya adalah 23/24 X 100% atau
sekitar 95,8%. Emas dengan kadar 22 karat dengan berat 15 gram maka kandungan
emas murninya = 22/24 x 15 = 13.75 Gram. Untuk menentukan karat emas telah
ditetapkan dalam SNI (Standart Nasional Indonesia) - No : SNI 13-3487-2005.
Perak
Perak juga merupakan
salah satu jenis Logam Mulia tapi kualitasnya berada dibawah emas, dan
harganyapun jauh lebih murah daripada emas, harganya rata-rata hanya 10 % dari
harga emas.
Perak yang memiliki
kualitas cukup bagus untuk dijadikan ikatan batu cincin walaupun perak
merupakan logam yang tergolong lunak dan mudah tergores serta berubah bentuk.
Dan perak ini adalah logam yang memudar lebih cepat dibanding jenis logam
lainnya. Namun hal ini bisa disiasati dengan men-kromnya.
Untuk mengantisipasi
kelunakan perak, gunakanlah Kadar perak 92,5 %, kadar ini yang paling baik untuk dijadikan
perhiasan dan ikatan batu cincin, kemurnian 92.5% dan sisanya 7.5% campuran tembaga.
Karena jika menggunakan kadar 99.9%, tingkat kemurnian logam tersebut akan
tinggi dan cenderung akan lunak. Dan jika dibuat dengan kemurnian di bawah
92.5% maka akan lebih mudah teroksidasi. Oleh karena itu kadar logam perak yang
paling optomal adalah 92.5%
Titanium
Titanium adalah
sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Ti dan nomor atom 22. Dia merupakan logam
transisi yang ringan, kuat, berkilau, tahan korosi (termasuk tahan
terhadap air laut dan klorin dengan warna
putih-metalik-keperakan
Salah satu
karakteristik Titanium yang paling terkenal adalah dia sama kuat dengan baja tapi
hanya memiliki berat 60% dari berat baja, kekuatan lelah (fatigue strength)
yang lebih tinggi daripada paduan aluminium, tahan suhu tinggi. Ketika
temperatur pemakaian melebihi 150 C maka dibutuhkan titanium karena aluminium
akan kehilangan kekuatannya secara nyata, tahan korosi. Ketahanan korosi
titanium lebih tinggi daripada aluminium dan baja, dengan rasio berat-kekuatan
yang lebih rendah daripada aluminium, maka komponen-komponen yang terbuat dari
titanium membutuhkan ruang yang lebih sedikit dibanding aluminium.
Alloy
Alloy merupakan
salah satu jenis bahan baku yang paling mendominasi dan paling banyak
digunakan. Begitu juga hal nya pada pembuatan ikat cincin, penggunaan bahan
baku alloy masih menjadi prioritas utama para pengrajin dengan alasan selain
mudah didapatkan, pengolahannya mudah dan harganya murah.
Bahan alloy terbuat dari
dua jenis atau lebih campuran dan salah satu unsurnya harus lah logam.unsur
lainnya dapat berupa timbal, seng, dan
atau aluminium. Campuran dua elemen atau lebih ini bertujuan untuk memperoleh
hasil yang lebih unggul dibandingkan dengan bahan yang hanya tersusun dari satu
unsur.
Suasa
Suasa Pada
dasarnya, perhiasan dengan jenis suasa termasuk kedalam kategori bahan jenis
campuran juga yang tercipta dari beberapa unsur logam yang dilebur menjadi
satu. Mengenai kelebihannya, suasa sengaja dibuat dengan mecampurkan sedikit
kadar unsur / kandungan emas yang berkisar antara 0,8 sampai 18 persen dengan
maksud agar suasa ini dapat berkilau seperti perhiasan lainnya.
Stainless
Steel (Besi Putih)
Stainless Steel ini
secara fisik sangat kuat, dan permukaannya halus tanpa pori-pori, sehingga
tidak mudah penyok, retak, atau tergores. Berbeda dengan gagang cincin alloy,
gagang cincin stainless steel
sangat kokoh dan kuat karena kombinasi antara Nikel, Besi & Krom
menjadikan Stainless Steel menghasilkan kualitas dan kekuatan yang
mampu menyamai baja. Selain tentunya anti karat.
Kuningan
Kuningan adalah
paduan logam tembaga dan logam seng dengan kadar tembaga
antara 60-96% massa. Bahan ini dipakai untuk membuat berbagai macam benda. Kuningan
banyak dipakai sebagai bahan dalam pembuatan cincin sejak lama. Sebelum
ditemukan logam-logam campuran lain, warnya yang menyerupai emas mungkin
menjadi dasar disukainya untuk membuat cincin batu.
Alpaka
Alpaka itu
sendiri merupakan salah satu jenis bahan yang tidak memiliki kaitan khusus
dengan perak. Dimana alpaka ini merupakan sebuah hasil rekayasa perpaduan unsur
antara Tembaga, Seng & Nikel, sehingga Alpaka kelihatan berkilau seperti
perak.
Tembaga
Putih atau Monel
Tembaga putih atau
monel memiliki tampilan elegan layaknya menggunakan perhiasan dari emas putih, Monel
adalah jenis bahan yang memiliki daya tahan tinggi terhadap korosi, meskipun
cincin ini terus menerus digunakan maka tidak akan mungurangi kualitas yang
terpancar dari dalamnya.
Dari berbagai sumber